Presiden Jokowi Ingin Jakarta Jadi Pusat Keuangan Syariah Internasional -->
Cari Berita

Advertisement

Presiden Jokowi Ingin Jakarta Jadi Pusat Keuangan Syariah Internasional

Sabtu, 24 Desember 2016

JAKARTA - Meskipun saat ini Indonesia adalah penerbit Sukuk Negara  terbesar di dunia dalam bentuk dolar Amerika Serikat, dimana sampai dengan 30 November 2016, penerbitan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) atau Sukuk Negara di pasar internasional telah mencapai 10,15 miliar dollar AS, dengan outstanding sebesar 9,5 miliar dollar AS, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa bahwa pengembangan ekonomi syariah di sini prosentasenya masih  sangat kecil sekali, kurang lebih 5 persen.

Padahal, kata Presiden Jokowi, di Malaysia sudah di atas 30 persen. Dalam jumlah pun kita kalah dengan Inggris, dengan Korea Selatan.

“Oleh sebab itu space (ruang) yang masih besar itu akan terus kita kejar,” kata Presiden Jokowi dalam Silaturahim Stakeholders Keuangan Syariah dalam rangka Satu Windu Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara),  di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12) sore.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Presiden menilai wajar apabila sebetulnya Jakarta ini bisa dijadikan Pusat Keuangan Syariah Internasional, karena memang potensi dan  kekuatannya kita memiliki.

Menurut Presiden Jokowi, bukan hanya masalah yang berkaitan dengan keuangan syariah, bank syariah, asuransi syariah, banyak hal yang lain yang bisa dikembangkan, seperti wisata syariah, restoran halal, industri syariah, masih sangat besar sekali karena memang potensi pasarnya kita memang terbesar di dunia, dengan penduduk muslimnya.

“Kenapa ini tidak menjadi fokus dan perhatian kita, ini akan memberikan trigger kepada pertumbuhan ekonomi di negara kita, dan juga untuk menghilangkan isu-isu yang sering berkembang sekarang ini,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan, keberhasilan Sukuk Negara bukanlah pada dana yang berhasil dihimpun tetapi pada manfaat yang bisa dihasilkan. Ia menyebutkan, selama 2015 dan 2016, sebanyak 20,8 triliun dari Sukuk Negara sudah digunakan untuk membiayai berbagai proyek yang bermanfaat bagi rakyat banyak.

“Pembanguan jalur kereta api, pembangunan jembatan, pembangunan jalan, dipakai dananya dari Sukuk yang tadi Rp20,8 triliun,” ungkap Presiden seraya menambahkan, juga pembangunan gedung, sarana dan fasilitas perguruan tinggi keagamaan Islam negeri serta pembangunan dan rehabilitasi berbagai gedung di balai nikah dan juga yang dipakai untuk manasih haji.

Untuk itu, Presiden Jokowi  mengucapkan terima kasih, atas partisipasi dan dukungan semua pihak yang turut andil mengembangkan dan menyukseskan kinerja Sukuk negara ini. Ia berharap semua pihak dapat terus bekerja sama dengan pemerintah, ke depannya untuk terus mengembangkan dan menguatkan instrumen Sukuk Negara.

Dengan gotong royong, Presiden meyakini insha Allah Sukuk Negara, Surat Berharga Syariah Negara akan makin besar peranannya dalam mensejahterakan rakyat kita Indonesia.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin (Setkab.RI)