Presiden Jokowi Berkunjung Ke Makassar -->
Cari Berita

Advertisement

Presiden Jokowi Berkunjung Ke Makassar

Sabtu, 26 November 2016

Presiden RI Jokowi Dodo (Kiri) bersama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, saat di Makssar. Foto: Twiter SYL

MAKASSAR – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) membuka sosialisasi tax amnesty, Jumat (25/11/2016) malam yang berlangsung di Hotel Clarion Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Jokowi sapaan Presiden ini mengatakan bahwa perekonomian kita sudah dua tahun ini betul-betul menjadi tantangan besar bagi kita, tantangan besar.
Semuanya, semua negara, semuanya berebut arus investasi. Semua negara berebut arus uang masuk capital inflow. Semuanya berebut termasuk negara kita berebutan dengan negara-negara yang lain dalam rangka agar ada arus uang masuk, ada arus modal masuk, ada investasi masuk, ada capital inflow.
“Inilah yang menjadikan kita berebut sengit dengan negara-negara yang lain, tetapi kita lupa bahwa sebetulnya kekayaan kita, uang kita yang berada di bawah bantal, yang berada di bawah kasur, yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali. Data yang ada di kementerian ada 11 kurang lebih 11.000 triliun,” Kata Jokowi dalam sambutannya. Dilansir sulawesinet (grup suara-hatirakyatindonesia)
Kata Jokowi, Kita juga harus tahu juga bahwa 2018, 2018 akan ada nantinya keterbukaan informasi yang tidak bisa dicegah oleh negara manapun, buka-bukaan kita nanti. Duit orang di indonesia yang ada di Singapura berapa, yang ada di Swiss berapa, yang ada di Hong Kong berapa, semuanya akan terbuka karena memang aturan internasional sudah tanda tangan semuanya.
“Itulah kira keterbukaan sekarang ini dan alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita meskipun tekanan dari ekonomi global sangat, sangat berat, tetapi kita lihat pada kuartal yang pertama kita tumbuh 4,94, pada kuartal yang ke-2 5,18, pada kuartal yang ketiga tumbuh 5,02 (lima koma kosong dua),” Ujarnya.
Negara yang lain, lanjut jokowi, banyak yang sudah masuk hampir ke resesi. Ada yang sudah, a da yang anjlok dari 10 ke 6,5, ada yang anjlok dari 5,8 ke 4. Kita ini masih bisa bertahan dan justru tumbuh, meskipun tipis tapi bisa tumbuh.
Ini patut kita syukuri alhamdulillah dan kalau kita bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kita dengan negara-negara yang lain bisa dilihat. Kita masih gede kok, masih di atas 5. Coba lihat pada kuartal yang ke-2 5,18 masih apalagi tadi saya minta ke Pak Gubernur di Sulawesi Selatan pertumbuhan ekonominya 8,05.
“Terima kasih Pak Gub, sudah digerakkan ekonominya pinggiran dan sekitarnya. Ya, kalau pertumbuhan ekonominya 8,05 mestinya perlu saya datangi supaya semuanya ikut tax amnesty,” Ujar Jokowi.
Jadi, saya datang ke sini enggak hanya jumpa fans enggak. Saya ke sini ingin agar tax amnesty di Sulawesi Selatan ini bisa semuanya bergerak baik yang usaha kecil, baik yang usaha menengah, baik yang usaha besar karena dalam pembangunan kita memerlukan tambahan injeksi dana.
Untuk pembangunan, negara kita memerlukan arus uang masuk yang sebesar-besarnya. Pada tahapan yang pertama kemarin, tahapan pertama kita menjadi negara yang paling besar dan terbaik dalam program tax amnesty paling baik.
Pemasukan kita 9,8 triliun ini bukan angka yang kecil. Bandingkan dengan negara-negara yang lain deklarasi mencapai 3.500 trilIun repatriasi 137 triliun. Duit yang gede sekali, gede sekali.
Inilah yang akan kita teruskan pada tahapan yang kedua ini dari mulai awal Oktober sampai nanti akhir Desember karena terutama yang repatriasi masih kecil, masih 137 triliun yang masuk arus uang masuk dari luar masih kecil. Dari catatan saya ini kecil banget ini.
Oleh sebab itu, saya ingin mendorong lagi agar arus uang masuk itu betul-betul bisa kita genjot agar naik peredaran uang di negara kita meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Artinya apa? Ya, kesejahteraan masyarakat juga akan naik dan akan meningkat, goal-nya kesana.
Ada investasi, ada orang buka pabrik infrastruktur bisa dikerjakan, ada lapangan pekerjaan di situ, goal-nya ke situ. Di babak yang kedua, periode yang kedua ini hanya terpaut sedikit kok. Pada periode pertama terkena dua persen yang pada priode kedua juga hanya 3% kok kecil sekali.
Nanti Ibu Menteri Keuangan bisa menyampaikan sebenarnya berapa sih bayarnya gede banget. Nanti diceritakan Bu Menteri biar badan ngerti bahwa kita ini tarif untuk tax amnesty sangat kecil sekali karena memang yang kita inginkan bukan dapat bayaran untuk tarifnya itu bukan, tapi yang kita pentingkan arus uang masuknya.
Uang yang di bantal bisa masuk ke sistem keuangan, sistem perbankan kita, goal-nya itu ke sana. Jadi, pada periode yang kedua ini hanya terkena 3% masih kecil sekali. Kemudian untuk UMKM juga hanya terkena 0,5 persen sampai nanti Maret, tetap sama terkena 0,5%.
Ini untuk badan maupun untuk perorangan. Ini baru kita putuskan tadi sebelum masuk ke sini. Untuk badan dan untuk perorangan usah kecil, usaha mikro, usaha menengah hanya terkena 0,5 persen karena sebelumnya yang diperbolehkan hanya yang untuk badan.
Sekarang yang untuk perorangan pun terkena 0,5 persen agar apa semuanya berbondong-bondong untuk masuk ke sistem perpajakan kita, sehingga nanti tahapan reformasi pajak pada tahun yang akan datang 2017 ini step-step nya bisa kita lakukan. Sekali lagi ini dalam rangka pertarungan sengit yang kita hadapi antarnegara.
(shri/sulawesinet)