Siapa Para Perusak Kebinekaan Sesungguhnya??? -->
Cari Berita

Advertisement

Siapa Para Perusak Kebinekaan Sesungguhnya???

Minggu, 27 November 2016

Oleh: Ferdinand Hutahaean (RUMAH AMANAH RAKYAT)

SHRI - Hari-hari terakhir ini, bangsa kita sibuk dengan kata Kebinekaan yang ditaburi dengan kata merawat, menjaga dan mempertahankan. "Kesan heroik dan menyiratkan bahwa ada semangat toleransi yang terpendam, namun sungguh sangat disayangkan kata-kata itu justru banyak terucap dari pihak yang justru ingin merusak kebinekaan yang ada untuk menghilangkan identitas ke_Indonesia_an yang asli dan sejati". Siapa mereka? Akan kita ulas dibawah ini.

Neo Kolonialisme dan Imperialisme

Neokolonialisme bertujuan membangun dominasi sistem politik suatu negera atas negara lain (Imperialisme). Penguasaan sitem politik itu bertujuan untuk kemudian menguasai ekonomi dan sumber daya alam  secara penuh.

Bung Karno sebagai pendiri bangsa, pernah mengingatkan kita bangsa ini tentang ancaman Neo Kolonialisme atau penjajahan baru. "Penjajahan yang jauh lebih sulit dihadapi karena Bangsa Asing (Imperialisme) itu berbaur menjadi warga negara kita dan berkolaborasi dengan anak-anak bangsa ini sendiri". Maka sampailah kalimat Bung Karno ketingkat kebenaran tebukti, bahwa memang perjuangan kita akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.

Bangsa Imperialis Abad 20

"Dunia sekarang sedang dihadapkan pada pertarungan 2 kapitalisme (Nekolim/Imperialis) global yaitu blok Amerika dengan blok Cina. Kedua kekuatan kapitalisme global ini sedang berkompetisi dengan dahsyat diseluruh belahan bumi bahkan diluar bumi". Pertarungan dan kompetisi yang bertujuan mendominasi ekonomi politik dan sumber daya bangsa asing. Inilah yang terjadi saat ini melanda negara kita Indonesia.

"Pertarungan yang terjadi di halaman rumah kita hingga menimbulkan debu tebal yang mengotori udara dan mengotori rumah kita, hingga kita kesulitan bernafas normal karena udara kotor dan menyesakkan". 

Meski pertarungan kedua blok ini sangat dahsyat, namun mereka belum bisa masuk secara utuh kepada kendali politik, meski kendali ekonomi dan media sudah mereka kuasai. "Ada satu benteng bangsa yang belum bisa diruntuhkan sehingga kapitalisme ini belum bisa mengontrol politik secara utuh, yaitu kebinekaan dan kekuatan pribumi".

Hubungan Nekolim dengan Perusakan Kebinekaan

Saat ini, bila kita mencermati fakta-fakta lapangan yang tidak tersurat, sepertinya blok kapitalisme Cina sedang unggul dalam pertarungan memperebutkan wilayah jajahan baru yaitu bangsa kita Indonesia.

"Meski belum ada data secara resmi, tapi berdasarkan informasi, kalangan expatriat asing dari blok barat (Amerika) banyak yang sudah kehilangan pekerjaan dan kembali ke negara asalnya. Berbeda dengan expatriat dari negeri Cina. Mereka bahkan bukan sekedar datang, tapi dapat dikategorikan sebagai exodus Cina ke Indonesia"

Hampir ditiap kota dan daerah sekarang kita dengan mudah menemukan orang Cina yang masih WN Cina atau sudah menjadi WN Indonesia. Ini fakta nyata yang tidak terpungkiri.

"Dominasi ekonomi dan media saat ini sudah berada ditangan blok kapitalisme Cina. Tinggal 1 sasaran yang belum, yaitu dominasi dan kontrol politik secara utuh yang tujuan akhirnya adalah penguasaan sumber daya alam secara penuh"

Untuk masuk kedalam kontrol politik, dapat kita lihat secara gamblang dalam kontestasi pilkada saat ini khususnya pilkada Jakarta. Kekuatan ekonomi dan media bekerja secara bersamaan untuk merusak kebinekaan.

"Kebinekaan itu sejarahnya adalah milik Pribumi bangsa Indonesia, tidak untuk kebinekaan antar bangsa. Maka kebinekaan itu harus dirusak dengan merubah makna kebinekaan sesungguhnya yaitu ikatan atas kekayaan budaya dan suku asli Indonesia menjadi kebinekaan antar bangsa".


Maka kemudian hilanglah identitas keaslian Indonesia, hilanglah hak-hak prioritas pribumi bangsa Indonesia, dan seterusnya bangsa asing itu akan bisa masuk mendominasi politik dan mengontrol bangsa ini secara total.

Pertahankan Kebinekaan Yang Sesungguhnya

Kita harus mewaspadai dan menolak segala bentuk penjajahan baru. Pemahaman kebinekaan yang dibelokkan oleh kaum imperialis itu adalah pemahaman menyesatkan.

"Setiap anak bangsa ini harus memiliki pemahaman yang utuh tentang kebinekaan dan siapa yang diikat oleh kebinekaan". Ikatan kebinekaan itu adalah ikatan suku, budaya asli Indonesia bukan untuk ikatan antar bangsa Indonesia dengan bangsa asing.

"Menjaga kebinekaan adalah menjaga hak-hak prioritas pribumi Indonesia. Karena menjaga kebinekaan itu adalah menjaga dan mempertahankan identitas asli bangsa Indinesia. Menjaga identitas asli Indonesia adalah merawat ke Indonesia an dan merawat ke Indonesia an adalah melindungi Indonesia dari serangan penjajahan baru para kaum imperialis".

Dengan demikian, kita akan menjadi tahu siapa sesungguhnya yang ingin dan berhasrat merusak kebinekaan. Siapa yang ingin menghancurkan identitas asli Indinesia dan siapa yang bernafsu menghilangkan jati diri Indonesia demi tujuan dominasi politik.

"Mereka adalah bangsa asing yang bermental Imperialis dan gemar mengontrol negara lain dengan pengaruh ekonominya dan bukan kaum Muslim yang menuntut penegakan hukum atas penistaan agama yang dilakukan Ahok"

Kita harus menolak segala upaya penghilangan identitas asli Indonesia. Makna Kebinekaan yang disesatkan oleh kaum imperialis harus dilawan. "Kita menerima bangsa asing dalam tataran ekonomi dan kerjasama lainnya tapi tidak untuk mendominasi poltik yang berujung pada kontrol negara secara total,"

Indonesia untuk orang Indonesia..."jangan mau dibohongi bangsa asing pakai kata toleransi, pluralisme dan kebinekaan palsu."

Jakarta, 26 Nopember 2016