Mengenal Sepak Terjang Kepemimpinan Jenderal Soeharto -->
Cari Berita

Advertisement

Mengenal Sepak Terjang Kepemimpinan Jenderal Soeharto

Minggu, 11 Desember 2016


JAKARTA - Era kepemimpinan Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memasuki 3 tahun setelah keduanya dilantik menjadi pemimpin di Republik Indonesia ini.

Keduanya adalah hasil pesta demokrasi rakyat indonesia, Perjalanan kepemimpinanya selama 3 tahun ini tentu kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden RI memiliki pro dan kontra.

Jokowi yang dikenal dengan blusukannya diera saat ini. Namun sebagian rakyat Indonesia masih tetap mengidolakan pemimpin lama. Sepak terjang, kebijakan dari Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, dan Megawati Soekarnoputri masih harum dan kerap dijadikan contoh bagi pemimpin nasional di masa mendatang. Salah satunya karena positifnya kebijakan yang diambil.

Tengok saja yang terjadi pada sosok Presiden Soeharto yang digulingkan saat reformasi 1998 karena dianggap menyengsarakan rakyat. Tetap saja, masih ada pihak-pihak yang 'merindukan' sosok Soeharto dalam memimpin negeri ini.

Meskipun Soeharto sendiri tidak bisa menyelamatkan kondisi ekonomi nasional yang jatuh dihantam krisis ekonomi 1998, namun sekarang beberapa pihak seolah 'kangen' dengan kondisi ekonomi di era Soeharto. Ada beberapa kebijakan di kepemimpinan Soeharto yang dinilai bisa ditiru oleh presiden selanjutnya. Bahkan, kebijakannya masih dibagga-banggakan.

presiden kedua Indonesia itu sebagai diktator yang kental dengan nuansa nepotisme. Hingga saat Soeharto lengser, dia dan keluarganya menghegemoni setiap sektor perekonomian Indonesia.

Mereka memiliki maskapai penerbangan, hotel berbintang, jalan tol, saluran televisi, dan radio serta menyediakan kemudahan bagi warga asing yang hendak berinvestasi di Indonesia.

Meski mendapat kecaman dan cercaan dari banyak orang, tak sedikit warga Indonesia yang justru memimpikan kondisi Indonesia saat ini seperti kondisi pada era pemimpin kontroversial yang dijuluki sebagai "bapak pembangunan" itu.

Banyak warga Indonesia yang ingin kembali bernostalgia dengan zaman Soeharto. Saat itu Indonesia menjadi salah satu 'macan' perekonomian Asia.

Soeharto sebagai pemimpin bertangan besi yang menjadi konotasi korupsi dan tindakan represif berdarah, tetapi sukses menghidupkan ekonomi Indonesia.

Soeharto membuai bangsa Indonesia dengan dongeng booming perekonomian. Soeharto menyediakan cukup banyak beras untuk rakyatnya. Tak heran jika dia dikenal sebagai bapak pembangunan.

Hari ini, mungkin bisa diprediksi masih ada penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan. Sangat kontras dengan zaman stabilitas Soeharto ketika bahan bakar dan beras begitu melimpah.

Meski mengembangkan topologi kepemimpinan totalitarianisme, Soeharto berhasil menciptakan stabilitas serta keamanan dalam negeri. Dioalh dari berbagai sumber referensi