Politikus Partai Golkar Ini Kritisi Aksi 412 -->
Cari Berita

Advertisement

Politikus Partai Golkar Ini Kritisi Aksi 412

Minggu, 04 Desember 2016

Ahmad Dolli Kurnia. Foto Istimewa
JAKARTA, SHRI.com - Politikus Partai Golkar Ahmad Dolli Kurnia menilai aksi 412 yang berlangsung di Jalan Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia dengan tajuk aksi "Kita Indonesia". Dinilai upaya membuat aksi tandingan terhadap aksi bela islam.

Menurut Ahmad Dolli, dikutip di sindonews. bahwa Aksi 412 perlu menjadi perhatian dan catatan buat semua pihak terhadap Pemerintah Jokowi dan pendukungnya saat ini. Setelah berbagai upaya penggembosan berkali-kali dan dimana-mana dilakukan terhadap Aksi Bela Islam yang gagal, termasuk Parade Bhinneka Tunggal Ika, sekarang pemerintah mencoba lagi dengan Aksi 412.

selain itu, Ahmad Dolli juga mengatakan bahwa bila pada Parade Bhinneka Tunggal Ika masih malu-malu, sekarang pemerintah lebih terbuka dengn melibatkan tokoh partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan dengan surat beberapa kementerian yang menginstruksikan pegawainya untuk ikut hadir.

“Hal itu semua mengindikasikan bahwa pertama, pemerintah berpura-pura dan terus menghindar dari tuntutan umat Islam untuk tahan Ahok, dan berupaya menggiring persoalan itu menjadi masalah politik dan SARA dengan melibatkan partai politik pendukung Ahok,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/12/2016). 

Kedua, pemerintah dengan pendukungnya dianggap seperti memang ingin berhadapan dan menebar kebencian terhadap umat Islam.

“Ketiga, lebih parah lagi, pemerintah berupaya memecah belah rakyat dengan ikut mengumpulkan dan melibatkan massa, mengalihkan isu penistaan agama ke isu anti kebhinnekaan, dan mengadu warga dengan umat Islam,” tuturnya.

Celakanya juga, lanjut dia, itu semua dilakukan dengan menghamburkan dana yang besar, membudayakan rakyat dengan politik uang (money politics), dan menggunakan tangan kekuasaan.

“Peraturan Gubernur pun dilanggar guna memanfaatkan masyarakat yang mau berolah raga di Car Free Day,” katanya.

sumber: sindonews