WALHI Minta Plt Gubernur DKI Memberikan Sangsi Tegas Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan CFD -->
Cari Berita

Advertisement

WALHI Minta Plt Gubernur DKI Memberikan Sangsi Tegas Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan CFD

Minggu, 04 Desember 2016

Pelaksanaan CFD. istimewa

JAKARTA,
SHRI.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI Jakarta) Sebagai Salah Satu Lembaga Pencetus Lahir nya Car Free Day Di DKI Jakarta Merasa Sangat Dikecewakan Dengan Beralih Fungsinya Kegiatan Car Free Day (CFD) Menjadi Panggung Arena Politik Oleh Beberapa Partai Politik Yang Melakukan Aksinya Pada Hari Minggu (4/12/2016).

Hal tersebut ditegaskan Manager Program Dan Kampanye WALHI Jakarta, Zulpriadi, menurutnya CFD Yang Seharusnya Di Gunakan Untuk Kegiatan Lingkungan Hidup, Olahraga, Seni dan Budaya, malah dicemari Oleh Aktifitas Politik Beberapa Partai, Hal ini Jelas-Jelas Melanggar Perda 12 tahun 2016.

"Banyak Atribut Partai Politik, Pemakaian Genset Untuk Panggung-Panggung, ini Sangat Menyalahi Esensi Dari CFD itu Sendiri. Aktifitas Partai Politik ini Tentu Sangat Merugikan Masyarakat Yang Niatnya ingin Berolahraga Dan Menikmati Akhir Pekannya," Tegas Zulpriadi kepada shri.com melalui siaran pers-nya.
Pelaksanaan CFD

Tak hanya itu, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cenderung Tebang Pilih Dan Cenderung "Tajam Ke Bawah, Tumpul Ke Atas" dalam Penegakan Perda dan hukum. Zulpriadi mencotohkan seperti Pemprov DKI Jakarta Sangat Massif Melakukan Penggusuran dan Perampasan ruang hidup rakyat miskin kota yang melanggar Perda tetapi diam disaat para pengembang Properti Reklamasi Teluk Jakarta yang menabrak Perda maupun Undang-undang. 

"Kami Menekankan Plt Gubernur sekarang ini memberikan sangsi tegas terhadap Pelanggaran-Pelaksanaan CFD ini dan memberikan keadilan Hukum dan keadilan ruang terhadap warganya," Ujar Zulpriadi. 
Dari hasil pantauan, Tambah Zulpriadi,i ia menemukan beberapa pelanggaran "Berapa Pelangaran atau Aktifitas tidak ramah lingkungan yang terpantau Di CFD yakni panggung di area steril Bundaran HI (harus tidak boleh ada), kemudian adanya penggunaan mesin genset (Tidak Bebas Asap), Adanya atribut partai pendukung Calon Gubernur DKI, Menginjak-nginjak Taman / Ruang terbuka hijau dan Sampah berserakan dimana-mana,"Tambahnya.

(ard94/mar/shri)