Panggilan Hati Nurani, Ilham Ilyas Suarakan Gerakan Moral Pancasila -->
Cari Berita

Advertisement

Panggilan Hati Nurani, Ilham Ilyas Suarakan Gerakan Moral Pancasila

Minggu, 15 Januari 2017



JAKARTA - Dengan konsep Energi Kebenaran Hati, dengan niat, tulus dan Nurani, Penggagas SHRI Ilham Ilyas, menyuarakan dan menggelorakan Gerakan Moral Pengamalan Pancasila (Gempa).

Berangkat dari panggilan nurani, sebagai generasi bangsa Indonesia, Ilham Ilyas kemudian melakukan Gerakan Moral Pengamalan Pancasila (Gempa), yang berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945, Sebagai gerakan yang menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang di cita-citakan rakyat.

Menurut Ilham, bahwa ini adalah salah sau Pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan. Inti reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan negara dimasa lampau.

Mengoreksi segala kekurangannya, sambil merintis pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan. Pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara masa lalu memerlukan identifikasi, mana yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus diperbaiki.

"Pancasila yang merupakan lima aksioma yang disarikan dari kehidupan masyarakat Indonesia jelas akan mantap jika menghormati kemajemukan masyarakat Indonesia," tutur Konsultan Forum Doktor Muda Indonesia Ini, Minggu (15/1/2017).

Dijelaskannya, bahwa Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara.

Pancasila, lanjut dia, sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila.

"Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat, maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi hukum yang dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," jelas Ilham Ilyas. (***)