Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjend. (Pol) Drs. Hamidin |
JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) 2017 secara resmi ditutup oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjend. (Pol) Drs. Hamidin, Kamis (23/2/2017). Dia berpesan agar FKPT terus meningkatkan upaya dalam pencegahan terorisme, mengingat ancaman dan kerawanan yang masih tinggi.
"Kita tahu ISIS di Iraq dan Suriah terus digempur. Pilihan mereka adalah membangun kekuatan di lokasi baru, dan Indonesia bukan tidak mungkin menjadi pilihan," tegas Hamidin.
Hamidin mengatakan, BNPT terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi adanya eksodus eks ISIS di Iraq dan Suriah ke Indonesia.
"Ada beberapa warga negara Indonesia dan terdeteksi bergabung dengan ISIS dan mereka akan kembali ke Indonesia. Ini yang harus dipantau dan kita antisipasi bersama," tambah Hamidin.
Terkait peran FKPT dalam pencegahan terorisme, Hamidin mengatakan banyak hal di daerah yang bisa dilakukan untuk membantu Pemerintah Indonesia. "Salah satunya adalah menjaga, menguatkan, dan mengangkat kearifan lokal, seperti yang kita usung sebagai tema dalam acara Rakernas 2017. Saya percaya kearifan lokal memiliki kekuatan untuk mencegah masyarakat terapar paham raadikal terorisme," pungkas Hamidin.
Hamidin juga berpesan agar semua keputusan yang sudah disepakati bersama di dalam Rakernas FKPT 2017 dalam dilaksanakan. Hal ini ditekankan sebagai pengingat dalam mencapai keberhasilan upaya pencegahan terorisme.
Rakernas FKPT 2017 membahas berbagai hal untuk menguatkan fungsi FKPT dalam pencegahan terorisme di daerah. Antara lain perihal kepengurusan, manajemen keuangan, dan berbagai bidang kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017. Acara ini diikuti oleh 288 orang pengurus dari 32 FKPT se-Indonesia. [RILIS]
"Kita tahu ISIS di Iraq dan Suriah terus digempur. Pilihan mereka adalah membangun kekuatan di lokasi baru, dan Indonesia bukan tidak mungkin menjadi pilihan," tegas Hamidin.
Hamidin mengatakan, BNPT terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi adanya eksodus eks ISIS di Iraq dan Suriah ke Indonesia.
"Ada beberapa warga negara Indonesia dan terdeteksi bergabung dengan ISIS dan mereka akan kembali ke Indonesia. Ini yang harus dipantau dan kita antisipasi bersama," tambah Hamidin.
Terkait peran FKPT dalam pencegahan terorisme, Hamidin mengatakan banyak hal di daerah yang bisa dilakukan untuk membantu Pemerintah Indonesia. "Salah satunya adalah menjaga, menguatkan, dan mengangkat kearifan lokal, seperti yang kita usung sebagai tema dalam acara Rakernas 2017. Saya percaya kearifan lokal memiliki kekuatan untuk mencegah masyarakat terapar paham raadikal terorisme," pungkas Hamidin.
Hamidin juga berpesan agar semua keputusan yang sudah disepakati bersama di dalam Rakernas FKPT 2017 dalam dilaksanakan. Hal ini ditekankan sebagai pengingat dalam mencapai keberhasilan upaya pencegahan terorisme.
Rakernas FKPT 2017 membahas berbagai hal untuk menguatkan fungsi FKPT dalam pencegahan terorisme di daerah. Antara lain perihal kepengurusan, manajemen keuangan, dan berbagai bidang kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017. Acara ini diikuti oleh 288 orang pengurus dari 32 FKPT se-Indonesia. [RILIS]