Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), di SMK Muhammadiyah 7, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (3/6/2017).
“Belajar yang baik karena tugas anak-anak yang paling penting adalah belajar, agar kita memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berani berkompetisi dengan negara-negara lain,” kata Presiden seraya menceritakan bahwa dirinya ketika kecil selalu belajar lebih lama daripada teman-temannya.
Sebagaimana dilaporkan website resmi setkab.go.id, KIP dibagikan kepada 1.539 siswa yang hadir, terdiri dari 346 siswa SD (Sekolah Dasar), 333 siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama), 191 siswa SMA (Sekolah Menengah Atas), 481 siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), 11 peserta pendidikan kesetaraan paket A, 66 peserta pendidikan kesetaraan paket B, dan 111 peserta pendidikan kesetaraan paket C.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, untuk pemegang KIP, bagi siswa SD mendapatkan Rp450 ribu, siswa SMP Rp750 ribu, serta yang SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta.
Untuk siswa paket kesetaraan sesuai dengan paket yang diikuti, Paket A senilai dengan bantuan untuk siswa SD, Paket B senilai dengan bantuan untuk siswa SMP, dan Paket C senilai dengan bantuan untuk siswa SMA.
Presiden mengingatkan kepada para penerima KIP bahwa dana yang diberikan hanya boleh digunakan untuk keperluan-keperluan yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan, misalnya untuk membeli sepatu, seragam, tas maupun buku sekolah.
“Kalau nanti ada dana dari Kartu Indonesia Pintar yang dipakai untuk beli pulsa, kartunya dicabut,” tutur Presiden.
Para siswa juga diharapkan tidak melupakan ibadah di sela-sela waktu belajarnya. “Tapi jangan lupa ibadahnya, salatnya. Jangan lupa berdoa. Jangan lupa juga olahraga biar sehat semuanya,” pesan Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda kepada para siswa yang bisa menjawab pertanyaannya dengan baik.
Turut mendampingi Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (*)