JAKARTA - Panglima Forum Syuhada Indonesia (FSI) Diko Nugraha, mengungkapkan untuk keselamatan umat dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonnesia (NKRI) pihaknya siap membela negara.
"Pemerintah telah gagal mensejahterahkan rakyatnya, membuka ekonomi sebesar-besarnya oleh asing, Kami menolak adanya tirani minoritas di Negeri ini (non muslim menjadi raja) dan menolak hadirnya WNA serta pemberian izin hak kepemilikan lahan oleh WNA di negeri ini" ungkapnya saat menggelar konferensi pers di Menteng Raya 58, Jumat (16/12/2016)
Pasca amandemen UUD45, lanjut dia bahwa telah mencabik-cabik negeri ini, dan memberi keuntungan pada kaum pemodal. Masuknya warga negara asing ilegal ke Indonesia, menurutnya tidak hanya mengancam keamanan negara, juga mendominasi kepemilikan lahan di Indonesia.
"Kedaulatan rakyat Indonesia terhadap kepemilikan lahan pun sangat rentan penyerobotan oleh warga negara asing. Konstitusi negara memberikan kemudahan bagi para WNA untuk membeli tanah di Indonesia," jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut para tokoh seperti Hardjuno Wiwoho, Sekjen Hidupkan Masyarakat Sejahtera, Sunarti, Ketua SBSI 92 yang dikenal sebagai aktivis buruh dan Ustad Harien.
(red/shri)