JAKARTA, SHRI.com - Jiwa nasionalisme aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) Se-Indonesia kembali menggelorah untuk turun kejalan pada aksi jili III 212. Mereka menuntut Penista agama Basuki Tjahya Purnama Alias Ahok agar Segera di tahan dan di tangkap.
Seperti yang diutarakan, Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM STIEAD Cabang Jakarta Pusat, Khoirul Abidin, bahwa beberapa hari belakangan ini hampir diseluruh sudut kota Jakarta, baik dijalan Protokol Utama, Jalur Hijau, Jalan Gang Kecil ada pemandangan lain dari biasanya, Banyak bertebaran spanduk Putih tulisan merah mencolok ukuran besar bertuliskan "merawat kebhinekaan, menjaga Indonesia
Selan itu, ada juga tulisan kita semua bersaudara" ada juga spanduk bergambar masjid, pura, wihara, gereja dan seterusnya. Olehnya itu kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sangat tersentuh dengan bacaan tulisan itu.
"Maka jiwa nasionalisme kami bergelora seakan akan saya kembali di era perjuangan th 1945. Biasanya semangat nasionalisme kita sering terpanggil dan membuncah ketika memasuki perayaan hari RI 17 Agustus, tapi sekarang kami siap turun kejalan membela agama, bangsa dan negara plus termasuk menuntut agar kembali kepada UUD 1945". Ungkap Khoirul Abidin, Kamis (1/12/2016).
Khoirul Abidin mengatakan Pesan yang ingin mereka sampaikan bahwa negara harus hadir dalam urusan agama dan keadilan masyarakat. Jangan anggap ini hal biasa saja. Apalagi dalam kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahya Purnama membuat energi anak bangsa terkuras karena enggannya aparta hukum dan pemerintah menindak tegas.
Terpisah, Alumni dan Pengurus kornas Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Rusdianto Samawa, saat dikonfimasi mengungkapkan bahwa jangan sampai ada alasan pemerintah dan aparat hukum, apabila menangkap Ahok akan ada disintegrasi bangsa dan jangan sampai ada kelompok lain seperti kelompok eks anggota PKI menggunakan momentum ini untuk merusak tatanan kebangsaan kita.
Begitu juga, Lanjutnya dengan lembaga tertinggi negara seperti MPR RI agar segera meluruskan Kiblat Bangsa dan penguatan ideologi Pancasila sebagai basis pelaksanaan berbangsa dan bernegara. Tentu upaya yang harus dilakukan itu adalah mengembalikan UUD 1945 kepada aslinya dan menetapkan GBHN sebagai jalur pembangunan negara.
Rusdianto Samawa Direktur Eksekutif Global Base Review (GBR) "Menduniakan Pancasila".Ketika di tanya, apakah akan memimpin massa Aksi?. Rusdianto katakan akan memimpin massa aksi yang berasal dari Kabupaten Sumbawa sebanyak 3 bus dan digabungkan dengan massa aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bersama BEM-BEM Setanah Air. Tutu Rusdianto Samawa
(mar/shri)