Setelah melewati proses examinasi dan dinyatakan MS, kini masuk pada SS (Special Street) yang akrab dalam istilah dunia otomotif yang sangat menegangkan. Karena ternyata bahwa "Politic Culture" itu masih melekat erat.
Seluruh DPD sebagai perwakilan partai ditingkat Kabupaten Kota akan menghadapi proses tahapan lanjutan yaitu Verifikasi Faktual. Dan ini sangat dirasakan beban beratnya yang dialami hampir seluruh DPD. Sehingga tanggal 15 Desember 2017 besok menjadi hari yang sangat menegangkan bagai menanti hari kita menjadi "Pengntin Sunat".
Saat ini kita sedang diuji. Seberapa jauh kecintaan kita terhadap negeri ini yang sedang duka dilanda bergesernya ideologi yang nampak samar namun tercium menyengat. Melalui partai BERKARYA inilah kita bersama-sama berusaha untuk menata kembali "KEWIBAWAAN BANGSA" yang pernah kita alami pada era SOEKARNO dan SOEHARTO.
Tanpa bermaksud menafikan pemimpin yang lainnya, kita masih selalu berada dibawah bayang-bayang kekuatan asing yang saya menyebutnya (maaf) sebagai "BANGSA KULI". Sebuah bangsa yang bangga dengan Westernisasi dan Demokrasi import. Padahal sesungguhnya kita punya jatidiri "Demokrasi Kebangsaan" milik kita sendiri. Terlebih saat ini yang begitu sangat dirasakan terutama pada masyarakat kalangan bawah.
Kita butuh kreasi dan inovasi yang konstruktif untuk membangun system politik dalam rangka berperan serta menata Indonesia kembali tentunya. Saya termasuk salah satu orang yang tidak bisa hidup dibawah ketiak orang lain. Karena dalam pemahaman saya bahwa di politik itu hanya ada kepedulian, kepentingan yang dibatasi oleh sebuah aturan.
Setiap orang pasti punya kepentingan yang berbeda. Ada yang berkeinginan menjadi legislator, kepala daerah bahkan hingga kepala negara. Saya secara pribadi sangat mencinta partai BERKARYA dan sangat tertarik melakukan hipotesa terhadap partai ini dalam menyusun sebuah oleh-oleh bagi anak dan keluarga dalam sebuah penelitian.
Sehingga sebatas kemampuan yang saya miliki dengan selaksa kekurangan dan kealfaan tetap kita sumbangkan sebagai wujud kecintaan terhadap negeri ini melalui partai BERKARYA pastinya.
Maka saat RAPIMDA Kota Tangerang 23 April 2017 yang lalu dipodium terbuka saya katakan "Marilah kita jadikan partai BERKARYA sebagai partai PEMBEDA. Karena jika tidak ada bedanya dengan partai lain untuk apa partai BERKARYA hadir ditengah-tengah kita...!!!
*Partai Berkarya dibangun secara humanis, religius dan demokratis sekaligus tetap menjunjung tinggi prinsip dasar "The Right Man on The Right Place" agar partai ini kuat secara kwalitas dan besar serta banyak secara kwantitas guna memelihara, mengembangkan dan mengelola kantong kantong suara demi perolehan dan pemenangan partai pada kontestasi akbar PEMILU 2019 yang akan datang.*
Dan Alhamdulillah saya merasakan bahwa ada banyak perbedaan dipartai ini. Itulah yang harus kita kapitalisasi sebagai modal perjuangan. Jika tidak dilakukan terobosan maka kita akan terjebak pada pola lama yang sudah usang dan harus ditinggalkan.
Karena hanya akan melahirkan politisi dan pejabat korup yang berakhir dengan ROMPI ORANGE yang sangat memalukan serta menghianati rakyat pemilih karena sesungguhnya mereka tidak punya kemampuan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap pembangunan bangsa yang mandiri dan berwibawa.
Dalam pandangan ini saya sangat bangga dengan semua insan BERKARYA atas segala upaya dan pengorbanan yang telah didedikasikan untuk partai yang kita cintai bersama. Semoga juga ada keseimbangan dalam perjuangan ini secara universal pada semua aspek yang dibutuhkan dan saling membutuhkan.
*Jika itu tercipta maka partai BERKARYA merupakan satu satunya partai PEMBEDA di Indonesia bahkan didunia karena telah mampu mengembalikan nilai-nilai dasar yang sesungguhnya sebagai sebuah partai yang mewakili RAKYAT yang telah MEMILIH nya.*
Semoga. Amin...!!!
*Selamat menyambut VERIFIKASI FAKTUAL...!!!*
Tangerang, 14 Des 2019
*MUHIDIN JALIH/Jalih Pitoeng*
Sek DPD Kota Tangerang
Seluruh DPD sebagai perwakilan partai ditingkat Kabupaten Kota akan menghadapi proses tahapan lanjutan yaitu Verifikasi Faktual. Dan ini sangat dirasakan beban beratnya yang dialami hampir seluruh DPD. Sehingga tanggal 15 Desember 2017 besok menjadi hari yang sangat menegangkan bagai menanti hari kita menjadi "Pengntin Sunat".
Saat ini kita sedang diuji. Seberapa jauh kecintaan kita terhadap negeri ini yang sedang duka dilanda bergesernya ideologi yang nampak samar namun tercium menyengat. Melalui partai BERKARYA inilah kita bersama-sama berusaha untuk menata kembali "KEWIBAWAAN BANGSA" yang pernah kita alami pada era SOEKARNO dan SOEHARTO.
Tanpa bermaksud menafikan pemimpin yang lainnya, kita masih selalu berada dibawah bayang-bayang kekuatan asing yang saya menyebutnya (maaf) sebagai "BANGSA KULI". Sebuah bangsa yang bangga dengan Westernisasi dan Demokrasi import. Padahal sesungguhnya kita punya jatidiri "Demokrasi Kebangsaan" milik kita sendiri. Terlebih saat ini yang begitu sangat dirasakan terutama pada masyarakat kalangan bawah.
Kita butuh kreasi dan inovasi yang konstruktif untuk membangun system politik dalam rangka berperan serta menata Indonesia kembali tentunya. Saya termasuk salah satu orang yang tidak bisa hidup dibawah ketiak orang lain. Karena dalam pemahaman saya bahwa di politik itu hanya ada kepedulian, kepentingan yang dibatasi oleh sebuah aturan.
Setiap orang pasti punya kepentingan yang berbeda. Ada yang berkeinginan menjadi legislator, kepala daerah bahkan hingga kepala negara. Saya secara pribadi sangat mencinta partai BERKARYA dan sangat tertarik melakukan hipotesa terhadap partai ini dalam menyusun sebuah oleh-oleh bagi anak dan keluarga dalam sebuah penelitian.
Sehingga sebatas kemampuan yang saya miliki dengan selaksa kekurangan dan kealfaan tetap kita sumbangkan sebagai wujud kecintaan terhadap negeri ini melalui partai BERKARYA pastinya.
Maka saat RAPIMDA Kota Tangerang 23 April 2017 yang lalu dipodium terbuka saya katakan "Marilah kita jadikan partai BERKARYA sebagai partai PEMBEDA. Karena jika tidak ada bedanya dengan partai lain untuk apa partai BERKARYA hadir ditengah-tengah kita...!!!
*Partai Berkarya dibangun secara humanis, religius dan demokratis sekaligus tetap menjunjung tinggi prinsip dasar "The Right Man on The Right Place" agar partai ini kuat secara kwalitas dan besar serta banyak secara kwantitas guna memelihara, mengembangkan dan mengelola kantong kantong suara demi perolehan dan pemenangan partai pada kontestasi akbar PEMILU 2019 yang akan datang.*
Dan Alhamdulillah saya merasakan bahwa ada banyak perbedaan dipartai ini. Itulah yang harus kita kapitalisasi sebagai modal perjuangan. Jika tidak dilakukan terobosan maka kita akan terjebak pada pola lama yang sudah usang dan harus ditinggalkan.
Karena hanya akan melahirkan politisi dan pejabat korup yang berakhir dengan ROMPI ORANGE yang sangat memalukan serta menghianati rakyat pemilih karena sesungguhnya mereka tidak punya kemampuan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap pembangunan bangsa yang mandiri dan berwibawa.
Dalam pandangan ini saya sangat bangga dengan semua insan BERKARYA atas segala upaya dan pengorbanan yang telah didedikasikan untuk partai yang kita cintai bersama. Semoga juga ada keseimbangan dalam perjuangan ini secara universal pada semua aspek yang dibutuhkan dan saling membutuhkan.
*Jika itu tercipta maka partai BERKARYA merupakan satu satunya partai PEMBEDA di Indonesia bahkan didunia karena telah mampu mengembalikan nilai-nilai dasar yang sesungguhnya sebagai sebuah partai yang mewakili RAKYAT yang telah MEMILIH nya.*
Semoga. Amin...!!!
*Selamat menyambut VERIFIKASI FAKTUAL...!!!*
Tangerang, 14 Des 2019
*MUHIDIN JALIH/Jalih Pitoeng*
Sek DPD Kota Tangerang